mau tau isi blog teman-teman????
salah satunya punya maria, klik aja mariasinggih.blogspot.com
Jumat, 17 Desember 2010
Jumat, 03 Desember 2010
pembelajaran dengan metode problem posing
Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh guru matematika, salah satunya adalah kesulitan siswa dalam belajar matematika. Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain kesulitan dalam pemahaman konsep, pemecahan masalah (mathematical problem solving), penalaran matematika (mathematical reasoning), koneksi matematika (mathematical conection), penerjemahan soal cerita, komunikasi matematika (mathematical communication), dan lain-lain. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika di Indonesia telah banyak dilakukan oleh berbagai pihak yang peduli kepada pembelajaran matematika.
Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Sebagai upaya meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran matematika pada masa sekarang, telah banyak dikembangkan metode-metode yang bersifat behavioristik (memanusiakan manusia), seperti: student active learning, quantum learning, quantum teaching, dan accelerated learning. Seluruh metode tersebut digunakan dalam rangka revolusi belajar yang melibatkan guru dan siswa sebagai satu kesatuan yang mempunyai hubungan timbal balik. Peran guru sebagai pengajar/ fasilitator, sedangkan siswa merupakan individu yang belajar.
Kurikulum yang sedang dikembangkan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. KTSP adalah kurikulum operasional yang
2
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum ini merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004. Keberhasilan pembelajaran berdasarkan kompetensi yang ditetapkan sejak awal kegiatan pembelajaran. Dengan demikian semua pihak yang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran (guru dan siswa) telah mengetahui arah pembelajaran. Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran diperlukan langkah-langkah agar tujuan yang ditetapkan tercapai. Hal-hal yang harus dilakukan adalah menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pokok.
Agar proses pembelajaran berhasil, guru diharapkan mampu menerapkan metode yang tepat dan sesuai dengan pengajaran matematika, guru diharapkan menanamkan prinsip atau rumus yang ada. Dalam hal ini sebelum siswa menyelesaikan sebuah soal, siswa harus memahami soal tersebut secara menyeluruh. Ia harus tahu apa yang diketahui, apa yang dicari, rumus atau teorema yang harus digunakan dan cara penyelesaiannya. Untuk itu dalam mengerjakan soal-soal matematika diperlukan siasat atau strategi dalam penyelesaiannya.
Mengingat begitu pentingnya strategi dalam penyelesaian masalah matematika, maka untuk menyelesaikan sebuah soal cerita yang pada kenyataannya siswa masih kesulitan dalam memahami dan menyelesaikan soal tersebut, sangat diperlukan langkah-langkah untuk mempermudah pemahamannya. Salah satu strategi yang efektif dalam menciptakan pembelajaran aktif dan menyenangkan tentunya dengan melibatkan siswa dalam kegiatan diskusi di kelas. Pembelajaran dengan suasana belajar aktif dan memberikan
3
strategi dalam penyelesaian soal, dapat diterapkan dengan model pembelajaran Problem Posing dan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Compotition).
Problem posing yang dimaksud adalah pembelajaran dengan pengajuan masalah dengan beberapa perubahan agar lebih sederhana dan dapat dikuasai. ”generating new question from given mathematical tasks to be the main activity posing problem” Lynn D. English (dalam Abu-Elwan).
Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Sebagai upaya meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran matematika pada masa sekarang, telah banyak dikembangkan metode-metode yang bersifat behavioristik (memanusiakan manusia), seperti: student active learning, quantum learning, quantum teaching, dan accelerated learning. Seluruh metode tersebut digunakan dalam rangka revolusi belajar yang melibatkan guru dan siswa sebagai satu kesatuan yang mempunyai hubungan timbal balik. Peran guru sebagai pengajar/ fasilitator, sedangkan siswa merupakan individu yang belajar.
Kurikulum yang sedang dikembangkan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. KTSP adalah kurikulum operasional yang
2
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum ini merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004. Keberhasilan pembelajaran berdasarkan kompetensi yang ditetapkan sejak awal kegiatan pembelajaran. Dengan demikian semua pihak yang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran (guru dan siswa) telah mengetahui arah pembelajaran. Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran diperlukan langkah-langkah agar tujuan yang ditetapkan tercapai. Hal-hal yang harus dilakukan adalah menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pokok.
Agar proses pembelajaran berhasil, guru diharapkan mampu menerapkan metode yang tepat dan sesuai dengan pengajaran matematika, guru diharapkan menanamkan prinsip atau rumus yang ada. Dalam hal ini sebelum siswa menyelesaikan sebuah soal, siswa harus memahami soal tersebut secara menyeluruh. Ia harus tahu apa yang diketahui, apa yang dicari, rumus atau teorema yang harus digunakan dan cara penyelesaiannya. Untuk itu dalam mengerjakan soal-soal matematika diperlukan siasat atau strategi dalam penyelesaiannya.
Mengingat begitu pentingnya strategi dalam penyelesaian masalah matematika, maka untuk menyelesaikan sebuah soal cerita yang pada kenyataannya siswa masih kesulitan dalam memahami dan menyelesaikan soal tersebut, sangat diperlukan langkah-langkah untuk mempermudah pemahamannya. Salah satu strategi yang efektif dalam menciptakan pembelajaran aktif dan menyenangkan tentunya dengan melibatkan siswa dalam kegiatan diskusi di kelas. Pembelajaran dengan suasana belajar aktif dan memberikan
3
strategi dalam penyelesaian soal, dapat diterapkan dengan model pembelajaran Problem Posing dan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Compotition).
Problem posing yang dimaksud adalah pembelajaran dengan pengajuan masalah dengan beberapa perubahan agar lebih sederhana dan dapat dikuasai. ”generating new question from given mathematical tasks to be the main activity posing problem” Lynn D. English (dalam Abu-Elwan).
Langganan:
Postingan (Atom)